• Posted by : drh.ires92 Selasa, Juni 10, 2014

    Defisiensi vitamin E pada unggas
    (ENCEPHALOMALACIA)

    A.    Pendahuluan
    Vitamin E adalah vitamin yang mudah larut dalam lemak. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan biologis, menjaga struktur lipida dalam mitokondria terhadap kerusakan oksidatif, berfungsi dalam reaksi-reaksi fosforilasi normal terutama persenyawaan fosfat berenergi tinggi seperti fosfat keratin dan trifosfat adenosine, dalam metabolism asam nukleat, dalam sintesis asam askorbat, ubiquinon dan metabolism sulfur asam amino.
    Defisiensi vitamin E yang dapat menyebabkan penyakit klinis biasanya terjadi pada unggas muda yang dikandangkan. Defisensi vitamin E pada unggas muda dapat menyebabkan distropsi otot pectoral, enchepalomalacia, diatesis eksudatif. Sedangkan pada unggas dewasa tidak  menunjukkan tanda klinis yang berarti. Namun, akan berdampak pada berkurangnya daya tetas akibat dari defisiensi vitamin E.
    Salah satu kasus yang sering terjadi akibat defisiensi vitamin E pada unggas muda adalah enchepalomalacia. Enchepalomalacia pada unggas muda dapat menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf.  Tanda – tanda klinis sudah muncul pada di minggu – minggu pertama setelah menetas. enchepalomalacia biasa nya akan menyerang unggas muda yaitu berumur 2 – 4 minggu, berlangsung 3 – 7 hari dan berakhir dengan kematian.

    B.     Definisi
    Encephalomalacia (crazy chick desease) atau pelunakan pada otak yaitu pada selubung myelin sel syaraf. Bagian otak yang mengalami kerusakan paling parah, berurutan mulai dari cerebelum,korpus striatum, medula oblongata, dan mesensefalon.
    Encephalomalacia meliputi polimalacia yang merupakan pelunakan yang terjadi pada lapisan abu – abu (subtansi grisea) dan leucomalacia yang merupakan pelunakan yang terjadi pada subtansi putih (subtansi alba).

    C.    Penyebab
    Diduga penyebab utama Encephalomalacia adalah defisiensi nutrisi yaitu vitamin E dan Se. Selain itu bahan pakan yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (tepung ikan dan minyak nabati) juga dapat menjadi penyebab Encephalomalacia.

    D.    Gejala klinis
    Gejala klinis Encephalomalacia adalah ataksia(kehilangan keseimbangan dan kepala tertarik ke belakang), tremor, inkoordinasi, tortikolis, paralisis, mati mendadak, lesio vaskularis sehingga menyebabkan edema, dan hemoragi sepanjang cerebelum.
    Edema mungkin akan tampak berwarna agak hijau kebiruan, karena kerusakan hemoglobin sel darah merah. Jika edemanya meluas dan berkembang, unggas muda tersebut akan mengalami kesulitan berjalan dan berdiri dengan posisi kaki melebar.

    E.     Patologi anatomi
    Perubahan patologi anatomi (PA) berupa pendarahan pada otot yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah timus, ginjal, jaringan otot, dan lambung. Piamater membesar karena rangsangan air dan memperlihatkan pendarahan – pendarahan kecil di pembuluh darah. Pada otak akan mengalami udema dan hemoragi yang di sertai dengan nekrose dan degenerasi syaraf.

    F.     Diagnosa
    Pemeriksaan mikroskopis lesi jaringan dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kasus dugaan defisiensi vitamin E, terutama untuk encephalomalacia dan diatesis eksudatif

    G.    Diagnosa banding
    Encephalomalacia sangat mirip gejala nya dengan penyakit unggas yang menyerang sistem syaraf yang lain, seperti Avian Encephalomyelitis (AE), Newcastle Disease (ND) dan defisiensi vitamin B1. Yang membedakannya adalah Avian Encephalomyelitis (AE) dan  Newcastle Disease (ND) penyebabnya adalah virus sedangkan defisiensi vitamin B1 akibat dari kekurangan vitamin B1.

    H.    Pencegahan dan pengendalian
    Jika kasus Encephalomalacia belum mencapai tingkat yang sangat parah, maka dengan pemberian vitamin E dalam pakan dapat berhasil mengobati Encephalomalacia. Namun kebanyakan kasus Encephalomalacia tidak terlalu memberikan respon terhadap terapi vitamin E (tergantung kerusakan cerebrum).


    Encephalomalacia dapat dicegah dengan pemberian vitamin E yang tepat dan teratur didalam pakan. Pemberian antioksidan sintetik juga dapat mencegah Encephalomalacia.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Dokumen Pribadi Seorang Dokter Sapi

    Dokumen Pribadi Seorang Dokter Sapi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan